Sabtu, 14 Maret 2009
SURVEY BISNIS DI ITC AMBASADOR
Oleh: jaharuddin*
Lokasi : ITC Ambassador Lt. 3
Toko/jenis perdagangan : Handphone dan Aksesoris
Jumlah toko : > 25 toko
Team Survey : Jaharuddin dan Yoni T
Analisa Situasi
Kekuatan
Lokasi ITC ambassador merupakan kawasan ramai pengunjung dengan pengunjung yang sangat potensial untuk penjualan. Dari pengamatan diketahui pengunjung ITC Ambasador adalah para karyawan yang berkantor diseputar kawasan bisnis mega kuningan.
Lokasinya juga sangat mudah di jangkau, walaupun belakangan ini sudah cendrung macet terutama pada saat jam berangkat dan pulang kantor. Dengan deskripsi pengunjung yang seperti diatas, maka sangat prospek untuk membuka counter penjualan handphone dan aksesorisnya, karena sebagian masyarakat mencitrakan handphone merupakan bagian dari style dan gaya hidup.
Kelemahan
Akhir-akhir ini kawasan ITC ambasador mulai macet
Hampir semua counter yang ada mempunyai pelayanan yang sama, saya belum menemukan keunikan pelayanan diantara counter yang ada di lokasi ini.
Peluang
Ada trend dari sebagian karyawan untuk tidak langsung pulang setelah jam kantor selesai, ada yang tetap di kantor, ada yang olah raga, ada yang shoping, nah trend ini bisa dimanfaatkan oleh kawasan ITC Ambasador untuk mengvariasikan sarana yang ada di mall ini, sehingga mampu menarik orang-orang yang dalam perjalanan pulang dari kantor untuk singgah di mall ini.
Ancaman
Melihat potensi macet yang semakin hari semakin parah, dan belum ada solusi jitu yang mampu dibuat oleh pemerintah, maka kondisi ini berpotensi mengurangi pengunjung di masa mendatang, dan akan lebih diperparah lagi jika muncul lagi mall baru di kawasan ini, yang akan semakin memperparah kondisi macet di kawasan ini
Motivasi berdagang di ITC Ambassador :
1. Lokasi strategis dan ramai pengunjung.
2. ITC Ambassador khususnya Lt. 3 merupakan sentra Handphone dan aksesorisnya. Hal itu memberikan benefit sebagai berikut :
a. Antar pedagang bisa bekerja sama saling melengkapi jenis barang yang dibutuhkan pembeli.
b. Memudahkan distributor handphone dalam menyalurkan produknya.
c. ITC ambassador mengunakan konsep one stop shoping center, yang berarti ketika anda dating ke ITC ambassador, maka semua keperluan anda, bisa terpenuhi dilkokasi ini, di kawasan ini ada carefour, ada pakaian, ada elektronik, ada makanan, ada tempat ibadah, bahkan ada apartemen,
3. Tidak memerlukan modal kerja harian karena counter cukup menyediakan produk contoh, jika konsumen benar-benar mau membeli maka diambilkan ke distributor yang ada di wilayah ini juga dan baru akan dibayar tiga hari kemudian
4. Biasanya konsumen Indonesia memang senang yang mengumpul, makanya di Indonesia dikenal ada sentra-sentra bisnis, seperti mangga dua terkenal dengan produk eletronik, pasar tanah abang terkenal dengan pusat tekstil murah, dll
Sistem Penjualan :
Barang dagangan didrop oleh produsenr. Pembayaran ke produsen dilakukan 3 hari sesudah barang laku. Penjualan pada dasarnya cash and carry atau dengan kartu kredit/kartu debit.
Pelayanan :
Komunikatif, Ramah dan terampil, namun masih standar
Omzet :
Penjualan rata-rata Rp. 5 juta – 10juta perhari atau rata-rata perbulan Rp.150-300juta perbulan atau rata-rata Rp. 225 juta. HPP sekitar 75% dari harga jual, atau keuntungan kotor per unit sebesar 25% dari harga jual.
Biaya-biaya :
Biaya pramuniaga yang sudah berpengalaman : Rp. 1juta/bulan per orang, total 3 orang atau Rp. 3 juta per orang.
Biaya sewa toko Rp. 29 juta per tahun atau sekitar Rp.2,5juta/bulan
Taksiran Laba/Rugi per bulan :
Harga jual rata-rata per bulan : Rp. 225.000.000,-
HPP : Rp. 168.750.000,-
Laba Kotor : Rp. 56.500.000,-
Biaya-biaya
- Biaya sewa Rp.2.500.000,-
- Biaya Tenaga Kerja Rp.3.000.000,-
- Biaya listrik, telkom Rp.3.000.000,-
Total Biaya : Rp. 8.500.000,-
Laba bersih sebelum pajak : Rp. 48.000.000,-
Catatan:
angka-angka ini masih bisa dikurangi dengan membuat variasi dalam komponen biaya tenaga kerja, karena untuk tenaga pramuniaga pemula bisa dengan angka Rp. 750.000,- per bulan, dan cukup satu orang yang berpengalaman, jadi total biaya tenaga kerja bisa Rp. 2.500.000,-. Pola ini diimbangi dengan pihak owner memberikan komisi kepada pramuniaga, seperti 2,5% dari omzet harian. Dan jika omzet harian lebih dari 15.000.000,- maka pramuniaga diberikan komisi sebesar 5%.
Dengan sistim komisi ini memang bisa menyebabkan menurunnya laba, namun pihak owner jangan hanya berfikir jangka pendek, jika pola ini mampu memotivasi pramuniaga untuk mencapai omset sebesar-besarnya, akibatnya otomatis laba juga akan meningkat. Kemudian owner harus berfikir bahwa pola ini jika berhasil akan bisa distandarkan, dan menjadi sistim yang bisa diduplikasi ke counter-counter selanjutnya.
Catatan jika ingin berbisnis di lokasi ini
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan jika kita ingin ikut berbisnis dilokasi ini, dan diharapkan mampu menekan resiko, seperti:
1. melakukan Ultimate advantage (nilai tambah yang berbeda dari yang lain) seperti pembelian hand phone berhadiah perdana apa saja yang anda butuhkan, seragam pramuniaga yang rapi dan menarik. Dan dituliskan dalam bentuk pamflet, spanduk, atau standing banner
2. Melakukan sensational offer, yaitu ada alasan yang kuat untuk membeli pada saat itu juga di counter kita. Untuk program ini bisa dalam bentuk adanya bonus hadiah pada hari-hari tertentu atau waktu tertentu, misalnya setiap pembeli yang membeli di counter yang kita buka setiap pembelian satu unit handphone mulai dari 500.000,- dan kelipatannya dapat satu kupon berhadiah yang diundi setiap bulannya.
3. Melakukan powerfull promise / money back garansi. Program ini bisa berupa jika handphone yang anda beli rusak dalam waktu 1 tahun maka akan kami ganti dengan handphone baru atau uang anda akan kami kembalikan utuh tanpa potongan. Sebetulnya mengenai garansi ini, Cuma mengkomunikasikan garansi yang diberikan produsen kepada konsumen.
Namun yang terpenting dari program ini adalah dikomunikasikannya kepada calon konsumen program-program yang digulirkan counter tersebut. Dan dibuatkan spanduk , pamflet dan standing banner.
Jika counter-counter lain juga melakukan hal yang sama, maka langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan diferensiasi dalam pelayanan konsumen di counter kita. Seperti dibuat standar yang tinggi dalam pelayanan konsumen dan calon konsumen di counter kita. Dan selalu dilakukan briefing dan refresh terhadap kinerja dan kualitas pelayanan pramuniaga. Contoh diferensiasi dalam pelayanan ini adalah pramuniaga yang rapi, bersih, santun, dan jelas mengkomunikasikan produk dan pelayanan yang diberikan. Kemudian bisa juga dengan standar waktu yang ditetapkan dalam pelayanan satu konsumen.
Untuk mengurangi resiko bisnis maka pihak owner disarankan untuk juga membuka counter yang sama di tempat lain, dengan program dan kualitas pelayanan yang sama, dengan demikian resiko bisnis akan bisa terkurangi.
Kemudian evaluasi selalu diadakan secara berkala, karena biasanya bisnis berkembang dengan cepat dan sulit untuk konsisten dengan pelayanan yang prima, maka jika terjadi penurunan kualitas yang prima diperbaiki secepatnya.
Bentuk pelayanan yang mungkin belum dilakukan kebanyakan counter handpone pada umumnya adalah melakukan sentuhan personal kepada konsumen yang pernah melakukan transaksi di counter kita. Program ini bisa berupa saat konsumen membeli produk di counter kita , maka saat itu juga pramuniaga dengan cara yang sangat cerdas meminta data konsumen tersebut. Jika data konsumen didapatkan, maka data tersebut dikumpulkan dan kemudian hari ada orang yang melakukan personal treatment terhadap konsumen ini seperti . memngirimkan surat terima kasih telah bertransaksi di counter kita beberpa hari setelah orang tersebut bertransaksi di counter kita. Kemudian bisa juga mengirimkan surat selamat ulang tahun, atau selamat ulang tahun pernikahan pada saat istimewa tersebut. Nah, mengapa ini penting karena sentuhan personal tersebut akan selalu mengingatkan konsumen tersebut tentang counter kita dan sebagian besar pemlik handphone akan mengupgrade handphonenya sesuai kebutuhannya saat itu. Nah, jika kita mampu meberikan kesan istimewa pada counter kita, besar kemungkinan, seseorang menjadi konsumen kita selamanya, jika dia melakukan pengantian handphone maka dia akan ke counter kita.
Namun untuk mensukseskan program ini perlu di dukung dengan sistim delivery handphone, jadi ketika konsumen mau membeli handphone terbaru maka konsumen cukup telepon counter dan petugas counter akan mengantarkan ke alamat konsumen. Sepengetahuan saya sistim delivery ini belum dilakukan pihak counter handphone.
Semoga bermanfaat…
*Mahasiswa Islamic Economics and Finance (IEF) Trisakti
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tulisan Popular Wakaf, Ekonomi dan Bisnis
110 halaman, Kertas Bookpaper, Ukuran 14,8 cm x 21 cm, ISBN 978-623-6121-22-1. Penerbit : Pustaka Learning Center, Malang, Februari 202...
-
Oleh: Endang Setyowati, Kurniawan Fahmi, Rachmadewi Sjahesti (Mahasiswa IEF Trisakti, Angkatan 3) Bagian 1 PENDAHULUAN Krisis di sektor keua...
-
Assalam…pak , saya dapat nomor bapak dari internet, saya mahasiswa semester 6 jurusan ekonomi Islam di UNSIL Tasikmalaya, sebentar lagi akan...
-
Biodata Dilahirkan di Palopo, Sulawesi Selatan Pendidikan: SD – SMA di Palopo, Sulawesi Selatan, Institut Pertanian Bogor (IPB), 1 tahun , ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar