Senin, 02 Juni 2008

Ir. Muhammad Syakir Sula

Biodata

Dilahirkan di Palopo, Sulawesi Selatan
Pendidikan: SD – SMA di Palopo, Sulawesi Selatan, Institut Pertanian Bogor (IPB), 1 tahun , Fakultas Pertanian, Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung
Istri : Lukita Tantri
Anak : Hanna Nurul Izzah
Kajian Informal yang pernah diikuti selama kuliah
Kajian-kajian Jamaah Tarbiyah, Pelajar Islam Indonesia (PII), Ikatan Pelajar Muhamadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pengajian Isa Bugis, Pengajian Islam Jama’ah, Darul Islam, Jama’ah Imran, Pengajian Bang Imad dan Miftah Farid, dll


Awal ketertarikan ke dunia ekonomi syariah

Makasar, 1979, seorang remaja belia sedang tekun menyimak khutbah jumat disebuah masjid. Kepincut dengan uraian ekonomi Islam, ”anak surau” ini terus memburu jadwal khutbah sang khatib. Kemana pun khatib ceramah, ia berusaha terus mengikutinya.
Siapa sangka, puluhan tahun kemudian, anak yang sehari-hari banyak di masjid ini menjadi salah satu motor ekonomi syariah. Anak itu tidak lain adalah Muhammad Syakir sula. Khatib tersebut adalah Prof. Dr. Halide, pakar ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) yang sejak 1977 sudah giat mengampayekan ekonomi Islam.

Aktivitas di dunia ekonomi syariah

Syakir Sula pernah terlibat langsung dalam sejumlah lembaga ekonomi syariah, seperti Ketua Assosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Wakil Ketua Ikatan Ahli ekonomi Islam (IAEI), Bendahara umum yayasan Dinar Dirham, Anggota Komite Syariah Departemen Keuangan, Sekretaris Komisi Ekonomi Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan penasehat bidang pemasaran dan asuransi Bank Muamalat Indonesia (BMI).
Tapak suksesnya diawali ketika tahun 1995 ia diajak mendirikan lembaga asuransi Islam yang kini bernama Takaful. Bersama pakar ekonomi syariah lain, Syafi’i Antonio, dan beberapa aktivis lainnya, Syakir Sula menjadi think tank lembaga asuransi syariah pertama dan satu-satunya ketika itu. Ia juga ikut merintis takaful dari nol. Mulai dari seorang agen pemasaran sampai menjadi direktur.
Kini Takaful sudah cukup Berjaya, Tahun 2004 lalu menjadi perusahaan asuransi terbaik. Karena perkembangan asuransi syariah di negeri ini cukup pesat, Indonesia kini menjadi kiblat dunia, kalau asuransi umum berkiblat ke London, asuransi jiwa ke Amerika, asuransi Islam ke Indonesia, yaitu ke AASI.
Karir Syakir Sula di Takaful menjadi cikal bakal dalam menekuni ekonomi syariah, untuk kemudian merambah di bidang lain. Ia kemudian pindah ke Bank Muamalat Indonesia (BMI). Dalam waktu yang sama menjadi konsultan di pegadaian syariah, Broker syariah, Reksadana Syariah, dan lain sebagainya.
Syakir Sula juga menangani sejumlah klien paninlife sebagai dewan pengawas syariah, Nasrei dan central asia raya (CAR) sebagai ketua dewan pengawas syariah. Disela-sela kesibukannya, pria ramah ini menjadi direktur Batasa tazkia, komisaris utama asuransi jaminan broker Indonesia (syariah), serta mengajar di Pasca sarjana FE Universitas Trisakti di program studi Islamic and Finance.
Ada obsesi yang hingga kini masih terpendam yaitu negeri ini harus bisa menganti sistim ekonomi ribawi ke Islami. Umat Islam mayoritas di negara ini, dan sistim ekonomi syariah terbukti mumpuni mengatasi terpaan krisis ekonomi beberapa tahun yang lalu. ”Sudah saatnya sistim dari syariah menjadi solusi agar bangsa ini bisa bangkit dari keterpurukan”. Papar pria yang mengaku merasa sakit bila tidak membaca dan menulis ini.

Sumber:
Profil di majalah hidayatullah, maret 2006

1 komentar:

Anonim mengatakan...

minta bigrafinya ir. muhammad syakir sula yang lebih lengkap please...

Tulisan Popular Wakaf, Ekonomi dan Bisnis

  110 halaman, Kertas Bookpaper, Ukuran 14,8 cm x 21 cm,   ISBN 978-623-6121-22-1.  Penerbit : Pustaka Learning Center, Malang, Februari 202...